Bercerita tentang kesederhanaan hidup

Selasa, 29 September 2015

Obrolan Malam

00.46 Posted by hamzah ramadhan No comments
Malam ini asap masih saja memenuhi sebagian besar kota pempek. Konsentrasi partikel-partikel yang terkandung dalam asap itu sendiri sudah masuk ke dalam kategori membahayakan. Dalam kondisi asap yang cukup pekat, aku menyempatkan waktu untuk bertemu dengan beberapa sahabatku di masa sekolah SMA di sela-sela rutinitas harian di hari favorit para siswa dan karyawan, hari Senin. Suasana kafe malam ini cukup sepi. Mungkin banyak orang yang sudah terlalu lelah menghabiskan energinya di tempat kerja. Atau mungkin juga mereka lebih memilih untuk beristirahat di rumah saja daripada harus menghabiskan waktu, uang, dan tenaga hanya sekedar ngobrol sambil menghirup asap di kafe pinggir jalan.

Kami mencari suasana kafe murah meriah yang tak perlu keluar banyak rupiah, dan pilihan kami ternyata bukan jatuh pada kafe, melainkan pada pusat jajanan kuliner nasi goreng kaki lima seberang mall megah yang jadi ikon kota ini.

Banyak hal yang kami ceritakan, mulai dari soal pekerjaan, kuliah, asmara, juga soal sejarah bangsa. Seperti itulah masa muda. Mumpung masih bujangan, aku coba menikmati semua waktu kebersamaan bersama teman yang mungkin akan sulit terealisasi apabila sudah berkeluarga. Beberapa dari mereka sudah ada yang sukses dalam pendidikan, pekerjaan, asmara dan lain sebagainya. Namun ada pula yang masih berjuang untuk mencapai kesuksesan tersebut. Seperti halnya aku yang sedang berjuang untuk mencapai itu.

Mereka semua mengajarkanku banyak hal untuk melewati masa-masa ini. Kami sedang berjuang bersama. Beberapa dari kami mungkin saling menyanjung kelebihan satu sama lain. Ada yang menganggap sudah bekerja itu enak, ada yang menganggap masih kuliah itu enak, ada yang menganggap kerja sambil kuliah itu enak. Berbeda kepala, berbeda pula soal selera. Tapi perbedaan itulah yang membuat obrolan di antara kami selalu hangat, sehangat kopi yang  terseduh sebagai teman ngobrol. Tak pernah ingat waktu, bahkan ketika mata mulai memaksa untuk istirahat, masih ada saja hal seru untuk dibahas. Seperti inilah indahnya perbedaan. Kita mampu menyatukan jalan ceritanya secara beriringan meskipun tak bisa dilebur menjadi sebuah kesatuan. Jalan yang kami lalui memang berbeda jalur, namun tetap sama tujuannya. Mencapai puncak.

Karena setiap pertemuan itu berharga, maka tak peduli esok kuliah pagi, kerja pagi, atau kudu berangkat mengejar pesawat yang berangkat pagi-pagi pula, kami masih tetap menjaga kualitas pertemuan tersebut agar meninggalkan kesan bermakna untuk jadi pengingat dan menjadi sebuah rindu akan pertemuan selanjutnya. Kami selalu percaya bahwa :

Hasil yang baik selalu diawali dengan proses yang baik, namun tidak semua proses yang baik akan mendapatkan hasil yang terbaik.

29 September 2015 tengah malam

0 komentar: