Bercerita tentang kesederhanaan hidup

Kamis, 31 Desember 2015

Serba-serbi Pergantian Kalender

21.37 Posted by hamzah ramadhan , No comments

Di luar rumah hujan gerimis. Sepertinya doa para pekerja yang menghabiskan malam pergantian tahun ini di kantor dikabulkan. Tidak semua orang bisa merasakan libur di tanggal merah, merasakan kebahagiaan menghitung detik-detik bergantinya tahun bersama keluarga, teman dan orang-orang yang tidak dikenal di tempat wisata misalnya di jembatan Ampera. Hehe promosi nih.

Meskipun dalam Islam tidak ada yang namanya perayaan tahun baru Masehi, juga Hijriah. Tapi saya juga tidak menyangkal bahwa besok itu adalah hari di mana kalender yang kita miliki di rumah mengalami kadaluwarsa. Tidak lagi berlaku masa pakainya. Jadi kalaupun ada yang ingin menjual kalender itu ke tangan kedua alias Second, pasti harganya akan turun drastis daripada harga sebelum membelinya tahun lalu.

Kehadiran tahun 2016 secara tidak langsung membuat kita harus mengacapkan perpisahan dengan tahun 2015. Dengan semua kenangannya, baik itu kebahagiaan ataupun kesedihan. Tahun 2015 tidak lama lagi akan menjadi sebuah rekaman perjalanan yang hanya bisa ingat lewat beberapa foto, video atau sekedar ingatan.

Kebahagiaan yang kita dapatkan di tahun 2015 pastinya akan menjadi memori inti yang akan selalu hangat untuk diingat. Sebagai manusia, saya juga belajar untuk merencanakan agar kebahagiaan serupa bisa dirasakan di tahun selanjutnya. Bahkan kalau bisa, jumlah kebahagiaan tahun depan harus lebih banyak daripada kesedihan.

Berbicara soal waktu, saya teringat dengan film Edge of Tomorrow yang dibintangi oleh Tom Cruise. Di film itu, diceritakan bahwa Tom Cruise menjadi seorang tentara yang mendapat kemampuan untuk mengulang kehidupannya karena terkena cipratan darah dari monster yang dibunuhnya. Kehidupannya akan terus mengulang dari titik awal apabila dia mengalami kematian. Kemudian dia merencanakan cerita hidup yang berbeda di setiap kesempatan ulang pasca kematiannya. Hingga pada akhirnya dia berhasil mengalahkan monster tersebut dengan ribuan kali kesempatan yang digunakannya setelah mengalami kematian berulang kali.

Pasti enak sekali ya apabila kita mendapatkan kemampuan seperti itu. Kita bisa mengatur ke mana arah tujuan hidup kita. Kalaupun gagal, kita bisa mengulangnya lagi dari awal. Tapi sayangnya itu hanya ada di dunia fiksi. Jadi saya tak terlalu menganggap hal itu serius. Begitu pun dengan kamu ya. Jangan sesekali mencoba hal tersebut di rumah bahkan di jembatan Ampera. Karena hal itu tidak akan membuatmu mengulangi kehidupan sebelumnya. Hal itu hanya akan menyebabkan kamu terkenal di koran karena cara kematianmu, dan membuatmu sengsara di akhirat karena pertanyaan malaikat yang melaknat cara kematianmu.

Tidak ada perubahan yang terjadi secara instan dan cepat. Tahun baru tidak menjadikan saya, kamu atau siapa pun menjadi manusia yang baru. Manusia baru itu dilihat dari impiannya. Selama dia masih bertahan menjaga kualitas impian dengan kerja keras untuk mencapai semua itu, maka dia akan selalu menjadi manusia baru. Manusia baru itu adalah manusia yang selalu belajar setiap waktu. Karena zaman tidak akan sedetik pun menunggu kita hingga sukses. Sebuah kesuksesan itu tercipta dari adanya kesempatan diiringi dengan kesiapan kita dalam memanfaatkan kesempatan tersebut. Maka di tahun yang akan datang, kita harus lebih banyak menyiapkan diri kita agar ketika kesempatan itu hadir, waktu tidak lagi meremehkan kita yang terus menerus tertinggal di belakang.

Hukum kekekalan energi yang dijelaskan oleh om Newton mengungkapkan bahwa
energi masuk = energi yang keluar.

Hukum tersebut bisa saya kaitkan dengan pergantian tahun yang sebentar lagi akan kita rasakan ini. Ada yang masuk, ada yang keluar. Semua berjalan bagai sebuah siklus yang seimbang. Sudah diatur sedemikian detil oleh sang Maha Hidup. Jadi tidak usah mengkhawatirkan hal-hal yang seharusnya tidak perlu kita khawatirkan. Khawatirkanlah bagaimana kualitas amal yang kita kerjakan di tahun ini. Apakah semuanya bernilai di sisiNya? Jangan sampai apa yang kita kerjakan di tahun lalu hanya mendapatkan lelah saja. Soal rezeki, jodoh, teman, itu akan silih berganti masuk dalam kehidupan kita. Sekali lagi kita tidak perlu risau untuk memikirkan apa yang akan kita dapatkan, apa yang akan kita raih di tahun depan. Selama usaha, amal yang kita lakukan bernilai di sisiNya. Maka balasan yang  lebih baik akan kita dapatkan.

Rezeki itu tidak selalu berupa harta, bisa jadi kesehatan diri, keluarga dan semua orang yang kita sayangi. Bahkan teman yang sholeh dan baik juga merupakan rezeki yang berharga dari Allah. Jadi apabila salah satu temanmu berangsur pergi dari kehidupanmu, jangan kemudian dirimu menyalahkan mereka atas keputusannya. Karena teman yang baik pasti akan selalu mendoakan di manapun dia berada. Saya pun merasakan hal tersebut.

Satu persatu sahabat mulai menemukan jalan hidupnya, pergi menyusun kepingan cerita mereka masing-masing. Sebagai sahabat yang baik, kita harus selalu mensupport mereka, mendoakan mereka kapan pun. Karena mereka secara tidak langsung telah membentuk kepribadian kita selama ini. Kita yang awalnya kurang gaul, diajarkan cara berpenampilan yang baik. Diberikan saran yang bijak, Walau lebih sering menyakitkan karena banyaknya candaan. Setelah jauhnya jarak yang Allah ciptakan di antara kami, maka kami pun semakin mengerti betapa berartinya arti pertemuan. Meski hanya sebentar, makan nasi goreng pinggir jalan, ngobrol soal masa depan, jodoh dan lain sebagainya di kosan tanpa makanan. Karena hal seperti itu tidak akan bisa lagi kita temukan setelah masing-masing dari kami membina sebuah masyarakat kecil bernama keluarga.

Berbicara soal keluarga, saya ingat bahwa di tahun 2015 ini banyak kawan-kawan yang sudah menggenapkan separuh agamanya untuk membina sebuah keluarga. Bertemu jodohnya, menikah, bahkan sudah banyak pula kawan-kawan lain yang menikah di tahun sebelumnya sudah diamanahkan anak yang lucu dan menggemaskan.

Sebenarnya kalau sudah masuk pembahasan soal ini, saya menjadi malas untuk melanjutkan tulisan. Karena tahu apa saya soal jodoh. Saya bukan seorang Fahd Pahdepie yang dengan lihainya mengurai kata jodoh menjadi satu buah novel yang menarik untuk dibaca. Karena jodoh tak akan menunggu hingga kamu mapan. Jodoh itu tersedia karena keberanian dan kesiapan. Bicara soal jodoh, saya pribadi masih jauh sepertinya. Tapi rencana Allah siapa yang tahu. 

Kembang api sudah mulai menghiasi langit malam kota Palembang. Padahal waktu pergantian tahun masih beberapa jam lagi. Langit masih mendung, baru saja gerimis usai. Di awal tulisan tadi masih gerimis, ternyata di akhir tulisan ini, langit sudah menunjukkan tanda persahabatannya dengan manusia yang begitu antusias untuk merayakan pergantian kalender yang mereka miliki di rumah. Soal harapan di tahun baru, let it flow. 


 Palembang, akhir tahun 2015

0 komentar: