Di luar rumah hujan gerimis. Sepertinya
doa para pekerja yang menghabiskan malam pergantian tahun ini di kantor
dikabulkan. Tidak semua orang bisa merasakan libur di tanggal merah, merasakan
kebahagiaan menghitung detik-detik bergantinya tahun bersama keluarga, teman
dan orang-orang yang tidak dikenal di tempat wisata misalnya di jembatan
Ampera. Hehe promosi nih.
Meskipun dalam Islam tidak ada
yang namanya perayaan tahun baru Masehi, juga Hijriah. Tapi saya juga tidak
menyangkal bahwa besok itu adalah hari di mana kalender yang kita miliki di
rumah mengalami kadaluwarsa. Tidak lagi berlaku masa pakainya. Jadi kalaupun
ada yang ingin menjual kalender itu ke tangan kedua alias Second, pasti
harganya akan turun drastis daripada harga sebelum membelinya tahun lalu.
Kehadiran tahun 2016 secara tidak
langsung membuat kita harus mengacapkan perpisahan dengan tahun 2015. Dengan semua
kenangannya, baik itu kebahagiaan ataupun kesedihan. Tahun 2015 tidak lama lagi
akan menjadi sebuah rekaman perjalanan yang hanya bisa ingat lewat beberapa
foto, video atau sekedar ingatan.
Kebahagiaan yang kita dapatkan di
tahun 2015 pastinya akan menjadi memori inti yang akan selalu hangat untuk
diingat. Sebagai manusia, saya juga belajar untuk merencanakan agar kebahagiaan
serupa bisa dirasakan di tahun selanjutnya. Bahkan kalau bisa, jumlah
kebahagiaan tahun depan harus lebih banyak daripada kesedihan.
Berbicara soal waktu, saya
teringat dengan film Edge of Tomorrow yang dibintangi oleh Tom Cruise. Di film
itu, diceritakan bahwa Tom Cruise menjadi seorang tentara yang mendapat
kemampuan untuk mengulang kehidupannya karena terkena cipratan darah dari monster
yang dibunuhnya. Kehidupannya akan terus mengulang dari titik awal apabila dia
mengalami kematian. Kemudian dia merencanakan cerita hidup yang berbeda di
setiap kesempatan ulang pasca kematiannya. Hingga pada akhirnya dia berhasil
mengalahkan monster tersebut dengan ribuan kali kesempatan yang digunakannya
setelah mengalami kematian berulang kali.
Pasti enak sekali ya apabila kita
mendapatkan kemampuan seperti itu. Kita bisa mengatur ke mana arah tujuan hidup
kita. Kalaupun gagal, kita bisa mengulangnya lagi dari awal. Tapi sayangnya itu
hanya ada di dunia fiksi. Jadi saya tak terlalu menganggap hal itu serius. Begitu
pun dengan kamu ya. Jangan sesekali mencoba hal tersebut di rumah bahkan di
jembatan Ampera. Karena hal itu tidak akan membuatmu mengulangi kehidupan
sebelumnya. Hal itu hanya akan menyebabkan kamu terkenal di koran karena cara
kematianmu, dan membuatmu sengsara di akhirat karena pertanyaan malaikat yang
melaknat cara kematianmu.
Tidak ada perubahan yang terjadi
secara instan dan cepat. Tahun baru tidak menjadikan saya, kamu atau siapa pun
menjadi manusia yang baru. Manusia baru itu dilihat dari impiannya. Selama dia
masih bertahan menjaga kualitas impian dengan kerja keras untuk mencapai semua
itu, maka dia akan selalu menjadi manusia baru. Manusia baru itu adalah manusia
yang selalu belajar setiap waktu. Karena zaman tidak akan sedetik pun menunggu
kita hingga sukses. Sebuah kesuksesan itu tercipta dari adanya kesempatan
diiringi dengan kesiapan kita dalam memanfaatkan kesempatan tersebut. Maka di
tahun yang akan datang, kita harus lebih banyak menyiapkan diri kita agar
ketika kesempatan itu hadir, waktu tidak lagi meremehkan kita yang terus
menerus tertinggal di belakang.
Hukum kekekalan energi yang
dijelaskan oleh om Newton mengungkapkan bahwa
energi masuk = energi yang keluar.
Hukum tersebut bisa saya kaitkan
dengan pergantian tahun yang sebentar lagi akan kita rasakan ini. Ada yang
masuk, ada yang keluar. Semua berjalan bagai sebuah siklus yang seimbang. Sudah
diatur sedemikian detil oleh sang Maha Hidup. Jadi tidak usah mengkhawatirkan
hal-hal yang seharusnya tidak perlu kita khawatirkan. Khawatirkanlah bagaimana
kualitas amal yang kita kerjakan di tahun ini. Apakah semuanya bernilai di sisiNya?
Jangan sampai apa yang kita kerjakan di tahun lalu hanya mendapatkan lelah
saja. Soal rezeki, jodoh, teman, itu akan silih berganti masuk dalam kehidupan
kita. Sekali lagi kita tidak perlu risau untuk memikirkan apa yang akan kita
dapatkan, apa yang akan kita raih di tahun depan. Selama usaha, amal yang kita
lakukan bernilai di sisiNya. Maka balasan yang lebih baik akan kita
dapatkan.
Rezeki itu tidak selalu berupa
harta, bisa jadi kesehatan diri, keluarga dan semua orang yang kita sayangi. Bahkan
teman yang sholeh dan baik juga merupakan rezeki yang berharga dari Allah. Jadi
apabila salah satu temanmu berangsur pergi dari kehidupanmu, jangan kemudian
dirimu menyalahkan mereka atas keputusannya. Karena teman yang baik pasti akan
selalu mendoakan di manapun dia berada. Saya pun merasakan hal tersebut.
Satu persatu sahabat mulai
menemukan jalan hidupnya, pergi menyusun kepingan cerita mereka masing-masing. Sebagai
sahabat yang baik, kita harus selalu mensupport mereka, mendoakan mereka kapan pun.
Karena mereka secara tidak langsung telah membentuk kepribadian kita selama
ini. Kita yang awalnya kurang gaul, diajarkan cara berpenampilan yang baik. Diberikan
saran yang bijak, Walau lebih sering menyakitkan karena banyaknya candaan. Setelah
jauhnya jarak yang Allah ciptakan di antara kami, maka kami pun semakin
mengerti betapa berartinya arti pertemuan. Meski hanya sebentar, makan nasi
goreng pinggir jalan, ngobrol soal masa depan, jodoh dan lain sebagainya di
kosan tanpa makanan. Karena hal seperti itu tidak akan bisa lagi kita temukan setelah
masing-masing dari kami membina sebuah masyarakat kecil bernama keluarga.
Berbicara soal keluarga, saya
ingat bahwa di tahun 2015 ini banyak kawan-kawan yang sudah menggenapkan
separuh agamanya untuk membina sebuah keluarga. Bertemu jodohnya, menikah,
bahkan sudah banyak pula kawan-kawan lain yang menikah di tahun sebelumnya
sudah diamanahkan anak yang lucu dan menggemaskan.
Sebenarnya kalau sudah masuk
pembahasan soal ini, saya menjadi malas untuk melanjutkan tulisan. Karena tahu
apa saya soal jodoh. Saya bukan seorang Fahd Pahdepie yang dengan lihainya
mengurai kata jodoh menjadi satu buah novel yang menarik untuk dibaca. Karena jodoh tak akan menunggu hingga kamu mapan. Jodoh itu tersedia karena keberanian dan kesiapan. Bicara soal jodoh, saya pribadi masih jauh sepertinya. Tapi rencana Allah siapa yang
tahu.
Kembang api sudah mulai menghiasi
langit malam kota Palembang. Padahal waktu pergantian tahun masih beberapa jam
lagi. Langit masih mendung, baru saja gerimis usai. Di awal tulisan tadi masih
gerimis, ternyata di akhir tulisan ini, langit sudah menunjukkan tanda
persahabatannya dengan manusia yang begitu antusias untuk merayakan pergantian
kalender yang mereka miliki di rumah. Soal harapan di tahun baru, let it flow.
0 komentar:
Posting Komentar