Matahari belum nampak benar.
Rotasi bumi masih terus berjalan sebagaimana mestinya. Wilayah Indonesia bagian
barat masih menanti giliran untuk menghadapkan wilayahnya langsung ke arah
matahari. Jadilah saat ini kusebut pagi. Karena waktu ini adalah waktu perjumpaan
wilayah yang aku singgahi dengan matahari. Kita sama tahu, pagi adalah waktu
yang selalu menjadi awal untuk memulai aktivitas. Karena lazimnya orang mulai
bekerja mencari nafkah untuk kehidupannya adalah di waktu pagi. Sebagaimana
telah di jelaskan oleh Allah di surah An Naba’ ayat 10-11 “Dan Kami jadikan malam sebagai pakaian. Dan Kami jadikan siang untuk
siang mencari penghidupan.”.
Pagi selalu membawa harapan baru.
Harapan untuk sebuah perubahan yang baik. Kehidupan mengajarkanku sebuah hal
baru tentang harapan. Karena harapan adalah sebuah konsep yang tidak bisa
secara tiba-tiba hadir dalam kehidupan kita. Harapan bukanlah sebuah wahyu yang
kemudian menyelusup masuk dalam sanubari, dikirimkan ke otak, kemudian menjadi
sugesti yang akan dikerjakan. Konsep harapan seperti itu hanyalah bertahan
sepintas lalu. Tak akan bertahan lama. Harapan adalah doa yang ingin
disampaikan kepada Sang Pencipta dengan penuh keinginan dan tekad. Tekad inilah
yang kemudian aku terjemahkan menjadi sebuah konsep yang diperlukan untuk
mempertegas satu harapan tersebut.
Sudah tiga hari aku berada di
kota kembang. Kota penuh kenangan yang pernah dibumihanguskan oleh Moh Toha ini
memberikan sebuah pelajaran mengenai konsep harapan. Di kota ini perjalanan
menggapai harapan itu benar-benar terlihat nyata. Setiap pinggiran jalan kota
menyajikan harapan yang berbeda.
Buat yang hobi main musik, kota
ini merupakan gudang yang melahirkan musisi terkenal di belantara musik
Indonesia. Kemampuan musisi kota ini tak perlu dipertanyakan. Karena darah seni
seolah mengalir di setiap penduduk kota yang diakui paling bahagia di Indonesia
ini. Buat yang hobi foto, kota ini juga menyajikan beberapa lokasi yang bagus
untuk dijadikan sebagai objek foto. Belum lagi beberapa taman yang baru dibuat
oleh pemimpin daerahnya yang memang seorang arsitek ahli tata kota. Dan banyak
lagi hobi yang bisa disalurkan di sini. Karena kota ini menawarkan harapan pada
setiap masyarakatnya untuk menjadi lebih kreatif dalam mengoptimalisasikan
hobi. Lebih bagus lagi apabila hobi tersebut menghasilkan profit. Bukankah
pekerjaan yang paling enak adalah mengerjakan hobi yang dibayar.
Secara pribadi, saya sendiri
memiliki konsep bahwa harapan itu terletak di antara kekuatan dan kesabaran.
Berhubung saya kuliah di fakultas komputer, akrab dengan beberapa bahasa pemrograman, maka konsep tadi saya terjemahkan dalam bahasa PHP (Power, Hope, Patient). Mari kita bahas sedikit mengenai alasan
kenapa ketiga konsep ini saya jadikan pilihan dari sekian banyak pilihan kata
kerja yang lain.
1.
Power
Power atau bisa kita lihat hasil translatenya di google
translator adalah kekuatan. Kekuatan akan melahirkan kepercayaan diri bagi yang
memilikinya. Kita tahu bersama bahwa Avenger adalah film Box Office super hero
ciptaan Marvel yang cukup laris dan terkenal di masyarakat. Kenapa itu bisa
terjadi? Hal ini disebabkan karena masing-masing anggota Avenger memiliki
kekuatan yang berbeda antara satu dengan yang lain. Penonton sudah cukup kagum
dengan Iron Man dengan baju besi nya, Thor dengan palu saktinya, Captain
America dengan perisainya, Hulk dengan kekuatan raksasanya, dan semua personil
Avenger lain yang memiliki kekuatan berbeda. Belum lagi kalau kita bahas film
X-Men yang terdiri dari mutan yang juga memiliki kekuatan super yang berbeda
pula. Maka tulisan ini hanya akan menjadi review sebuah film apabila membahas
kekuatan mereka satu persatu. Hal yang perlu digarisbawahi dari contoh film
yang saya sebutkan tadi adalah, bagaimana kita selaku manusia bisa
mengoptimalkan kekuatan yang kita miliki untuk mewujudkan sebuah harapan yang
akan kita capai. Karena itulah kekuatan ini saya letakkan di bagian awal dari
ketiga hal tersebut.
Kita harus belajar bagaimana para sahabat Rasul yang
memiliki harapan untuk masuk surga dengan kekuatan yang mereka miliki. Seorang
Bilal bin Ra’bah yang merupakan bekas budak yang merdeka tidak memiliki
kekuatan yang cukup secara finansial, namun hal itu tidak menyebabkannya
berhenti berharap surga. Dia menyedekahkan suaranya untuk mengumandangkan azan
selama Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam hidup. Berbeda dengan Abdurrahman
bin Auf yang memang terkenal cerdas dalam berniaga, sehingga memiliki kekuatan
finansial yang luar biasa banyaknya. Dia berharap surga dengan menyedekahkan
sedemikian banyak hartanya untuk kepentingan dakwah Rasulullah. Satu harapan
yang sama, beda cara. Dan itu semua hanya sekedar menyesuaikan kekuatan yang
dimiliki oleh masing-masing individu. Bukankah Allah juga lebih mencintai
mukmin yang kuat daripada mukmin yang lemah?
2.
Hope
Hope adalah Harapan. Harapan ada karena setiap manusia percaya bahwa
mereka memiliki kekuatan untuk mewujudkannya. Keberhasilan satu harapan bisa
dinilai langsung dari proses yang dijalankan untuk mewujudkan tersebut. Karena
proses tidak akan mengkhianati hasil akhir.
Sebuah harapan biasanya lahir dari mimpi besar yang ingin dicapai.
Tentunya berbeda antara harapan dan mimpi. Mimpi adalah satu angan yang
tercipta saat kita tidak sadar. Sedangkan harapan adalah satu angan yang kita
inginkan secara sadar. Kemudian diperkuat dengan doa, dioptimalkan dengan amal
atau kerja. Maka berikhtiar dan berharap akan menjadi pasangan penting yang
perlu saling melengkapi satu sama lain.
Pepatah bijak mengatakan bahwa manusia bisa bertahan hidup selama 40
hari tanpa makan, 3 hari tanpa minum, 8
menit tanpa udara, tapi hanya bisa bertahan hidup 1 detik tanpa harapan.
Harapan mampu menjaga semangat hidup manusia. Karena harapan mampu
membangkitkan setiap potensi tersembunyi dalam diri manusia untuk tetap
menjalankan kehidupannya.
Pada hakikatnya kita harus mengetahui dengan benar mengenai ke mana
harapan ini kita arahkan. Setiap manusia memiliki harapan yang berbeda-beda.
Namun harapan yang terbaik adalah ketika kita mengarahkan harapan kita kepada
yang Maha Mengetahui isi hati. Setiap kesulitan dan kemudahan yang kita hadapi,
adalah berasal dari Nya, maka selayaknya kita kembalikan semua harapan kita
pada Nya.
3. Patient
Patient yang saya maksud di sini
adalah Sabar. Bukan pasien yang berada di rumah sakit. Sabar menjadi kunci dari
keberhasilan semua konsep yang akan dijalankan. Sabar diibaratkan salah satu
dari dua sisi mata uang. Di sisi yang lainnya adalah syukur. Seorang muslim
yang baik harus memiliki kedua sisi ini. Karena kedua sisi ini akan menjamin kebahagiaan
hidup di dunia dan akhirat.
Sebesar apapun masalah yang kita
hadapi tidak akan terlalu membebani diri apabila kita bersabar. Sebanyak apapun
nikmat yang kita peroleh tidak akan membuat kita besar kepala apabila kita
bersyukur.
Harapan adalah bibit, kesabaran
adalah pupuknya. Sebuah bibit yang baik akan tumbuh dengan baik apabila
mendapat pupuk yang baik pula. Pupuk inilah yang akan memastikan proses
pertumbuhan bibit berjalan secara benar. Sesuai proses. Karena nanti pada
saatnya, bibir kita akan tersenyum, hati
kita akan merasa bangga karena bisa memetik buah dari bibit harapan yang telah
dipupuk, ditanam sesuai proses yang begitu panjang.
Para nabi telah mengajarkan
kepada kita bagaimana proses kesabaran itu. Kita juga mafhum bila ada beberapa
di antara mereka mendapatkan gelar ulul azmi.
Gelar tersebut didapatkan dari sikap kesabaran yang luar biasa yang ditunjukkan
oleh para nabi dalam menjalankan misi dakwahnya. Karena cobaan yang mereka alami jauh lebih
keras. Jauh lebih sulit daripada apa yang kita alami saat ini. Dan dengan
berbekal kesabaran yang begitu gigih mereka tetap memasang harapan yang tinggi
untuk menyebarkan dakwahnya menyeru kepada ajaran ilahiah sesuai risalah yang
diberikan pada mereka.
Kemudian kita pun diingatkan
kembali bahwa dalam alQuran, kata sabar memiliki jumlah kata yang sama dengan
kerja keras yaitu 114 kali. Dan itu semua membuktikan bahwa dalam tiap
kesabaran harus diiringi dengan sebuah kerja keras. Karena sabar tanpa diiringi
kerja keras adalah sebuah kegiatan berpangku tangan. Seorang karyawan tidak
akan mendapat jabatan tinggi di perusahaannya apabila dia hanya sabar tanpa
melakukan kerja keras dan prestasi. Seorang pedagang tidak akan mendapatkan
untung besar apabila hanya sabar menanti pembeli jika tidak diiringi kerja keras
untuk promosi dan inovasi. Semua kesabaran akan mendapatkan kesuksesan jika
diiringi dengan sebuah kerja keras.
Apabila kesuksesan adalah sebuah
rumah besar, megah dan indah. Dengan atap tinggi menjulang, dinding berhiaskan
ornamen cantik. Jendelanya lebar, dipermanis dengan tanaman hias di kanan
kirinya. Lantainya batu marmer dan pualam yang dikombinasikan dengan corak dan
warna yang serasi di tiap sisi. Kunci yang dapat membuka pintu berhias permata,
penuh ukiran di setiap sudutnya itu adalah kesabaran. Kesabaran yang akan
membuat kita bisa menikmati rumah indah tersebut secara penuh. Karena kesabaran
itu sudah berpengalaman menjadi saksi di berbagai kesuksesan dari sebuah
harapan yang pernah ada di dunia ini.
Banyak perubahan yang terjadi di
dunia ini, dan itu semua dilakukan oleh orang-orang yang memiliki keinginan
untuk mewujudkan harapannya masing-masing.
Orang kuat percaya bahwa perubahan bisa terjadi karena kekuatannya
Orang pintar percaya bahwa perubahan bisa terjadi karena ide-idenya
Orang beriman percaya bahwa perubahan bisa terjadi karena Tuhan mengabulkan semua harapannya.
Jadi pertanyaannya sekarang,
sudahkah kita memiliki konsep seputar harapan kita di pagi ini?
0 komentar:
Posting Komentar