Bercerita tentang kesederhanaan hidup

Jumat, 29 November 2019

Teman Sejati

01.38 Posted by hamzah ramadhan No comments

      
Ilustrasi : https://thegeekhost.com/puisi-sahabat/


      Hari ini saya menuangkan narasi kembali. Setelah lama vakum mencari inspirasi. Atau lebih tepatnya disibukkan dengan rutinitas yang tiada henti. Untuk mengawali narasi yang akan saya bagikan, mari luangkan waktu sejenak untuk berdoa. Semoga narasi ini tidak menjadi santapan basi untuk jiwa yang masih sepi.
     Manusia mempunyai garis waktu dan rezekinya masing-masing. Saya mempelajarinya dari peristiwa hidup yang dialami oleh seorang teman. Teman karib yang sudah layak disebut saudara. Karena  perjalanan sejarah waktu yang pernah dilalui bersama.
      Dalam garis waktu itu kita memiliki suka duka yang silih berganti hadir dalam kehidupan. Terkadang suka itu datang lebih dahulu. Terkadang duka yang mengawali perjalanan hidup masing-masing individu. Tugas kita adalah menjalani keduanya baik itu berupa suka maupun duka untuk mencapai akhir yang kita idamkan bersama. Yaitu surga.
         Maka malam itu menjadi tempat pelepasan duka dan suka yang tergabung dalam setiap kepala. Setiap teman memiliki isi kepala dan jiwa yang berbeda. Ada yang sedang dirundung gundah, ada yang diliputi kecewa. Ada pula sisa kebahagiaan dan kenangan masa lalu yang sepertinya tak pernah habis diputar untuk memunculkan tawa yang seirama.
      Setiap manusia butuh media pelepasan bagi setiap duka yang dimilikinya. Ada tiga tempat terbaik yang perlu dimiliki untuk melepaskan rasa duka tersebut. Pertama adalah Sang Pencipta duka itu sendiri. Kedua adalah keluarga. Dan yang terakhir adalah Teman Sejati.
     Sang Pencipta selalu meluangkan waktunya untuk setiap hamba yang ingin mengadu dan berkeluh kesah. Bahkan untuk meminta segala hal yang selalu kita anggap payah. Sang pencipta selalu siaga untuk menjadi tempat berteduh. Menaungi tiap tetesan air mata yang bersimpuh. Ah sudah lama rasanya saya tak memanfaatkan kesempatan itu.
          Keluarga adalah tempat terbaik untuk melepas duka. Karena cinta yang tersalurkan tak pernah mengenal istilah sirna. Keluarga adalah mentari yang tak pernah berhenti menghangatkan relung jiwa. Mencairkan resah di dada. Menghidupkan gulita dalam hati tanpa bersisa.
          Teman sejati selalu mampu menjadi solusi pelepasan duka yang efektif. Karena yang dihadirkan adalah bentuk perhatian yang nyata bukan sekedar fiktif. Bukan sekedar amin dan like di dunia maya, namun kosong tanpa arti di kehidupan nyata. Teman sejati selalu mampu menyajikan tawa dalam setiap momen kebersamaan yang dilalui. Dan selalu memberikan energi positif saat berjumpa. Bukankah dalam prinsip matematika sesuatu yang negatif akan menghasilkan energi positif apabila memiliki nilai yang sama. Teman sejati selalu bisa menempatkan dirinya seperti itu. Teman sejati hanya perlu menyamakan nilai rasa. Karena rasa selalu berkata sesuai kenyataan yang ada.
        Pada saat yang sama, kita juga berbagi cerita tentang masa lalu, masa kini, dan masa depan. Dan sesaat itu pula kita sadar bahwa kita semakin menua. Usia yang bertambah, pola hidup yang berubah, dan target yang tak kunjung sudah. Rekreasi jiwa dalam sekali waktu ternyata ada manfaatnya. Karena setiap jiwa butuh pelepasan ekspresi yang tidak setiap saat bisa ditangkap oleh lawan bicaranya. Dan di sanalah fungsi teman sejati. 

Karena teman sejati tak akan pernah pergi. Mereka akan selalu hadir di dalam hati meskipun pada saat yang sama,  raga tak memungkinkan untuk berinteraksi.


0 komentar: