Alhamdulillah akhirnya blog ini
ada isinya juga. Sudah beberapa bulan blog ini sepi postingan. Harap maklum
saja. Yang punya blog ini orang yang bisa dibilang malas. Tugas kuliah
kebiasaan dibiarkan menumpuk hingga deadline terakhir. Alasannya biar inspirasi
masuk di saat paling terdesak. Untung saja tempat kerja masih memberikan
kesempatan orang seperti saya untuk diberdayakan waktu dan tenaganya. Itu semua
kita kembalikan kepada si takdir yang sudah diatur yang punya skenario hidup
kamu, saya, dan kita semua.
Kalau ada yang bilang saya ini
penulis, coba ajak dia untuk jalan-jalan ke toko buku di kota mana pun anda
berada. Anda tidak akan pernah sekalipun menemukan buku yang menuliskan nama
saya sebagai penulisnya. Jadi jangan sebut saya penulis. Sebut saja saya curhater
online. Saya adalah pemerhati sosial. Dan selalu memiliki kegelisahan yang
timbul apabila ada hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai kepribadian yang
saya pelajari. Maka blog inilah sebagai wadah yang paling pas untuk mencurahkan
isi kegelisahan itu agar para pembacanya mengerti bagaimana kegelisahan yang
saya rasakan. Siapa tahu ada yang mengalami kegelisahan yang sama. Dan butuh kawan
curhat dan berbagi. Hehe bukan promosi ya.
Beberapa bulan kemarin, saya
disibukkan dengan banyaknya tugas proyek pembuatan aplikasi sederhana yang
berkaitan dengan sistem informasi. Banyaknya proyek yang dikerjakan, membuat
saya mau tidak mau harus mencari beberapa informasi dan referensi yang
berkaitan dengan jurusan yang sedang saya ambil di tempat kuliah. Sekedar info,
saya masih tercatat sebagai mahasiswa strata satu jurusan Sistem Informasi di
sebuah kampus dengan sertifikasi TUV Nord di kota pempek. Tolong jangan
tanyakan berapa umur saya sekarang.
Ada hal yang menarik di jurusan
yang saya ambil sekarang. Setelah sekian lama kuliah, saya akhirnya mengetahui
betapa jurusan ini begitu penting dan dibutuhkan bagi saya yang selama ini
selalu gelisah terhadap informasi yang begitu liar di sosial media.
Jurusan sistem informasi ini
adalah jurusan yang merekayasa sebuah informasi yang perlu untuk ditampilkan dan digunakan untuk kepentingan bersama. Tolong ya kutipan pengertian sistem
informasi tadi jangan dijadikan salah satu rujukan bagi tugas ataupun makalah
yang anda tulis. Menurut saya pribadi, sebuah informasi itu membutuhkan pengolahan
terlebih dahulu. Karena tidak semua informasi yang didapatkan layak untuk
dibagikan dan disebarluaskan kepada semua orang.
Maka jurusan sistem informasi
inilah yang bertugas merekayasa bagaimana informasi tersebut tampil sesuai
dengan yang dibutuhkan penggunanya. Baik itu dengan bantuan perangkat lunak, ataupun
hanya sekedar bantuan rangkaian prosedur untuk memilih dan menyeleksi informasi
apa saja yang diinginkan penggunanya untuk ditampilkan.
Sederhananya begini. Anda pasti
pernah membuka situs belanja online di smartphone atau di laptop anda. Sistem informasi
yang berada di situs tersebut akan merekomendasikan beberapa barang yang mirip
dengan merek dan harga berbeda sesuai dengan riwayat pencarian barang yang anda
lakukan. Misalnya saya sering mencari barang di kategori handphone, maka situs
belanja online yang memiliki sistem informasi yang baik akan memberikan saran
jenis handphone lain dengan merek dan harga yang beragam ketika kita membuka
situs belanja online tersebut.
Contoh lain di situs berita
online. Setelah anda selesai membaca berita online dengan tema olahraga, maka
biasanya di bawah artikel tersebut diberikan beberapa judul yang berkaitan
dengan tema yang serupa. Itu merupakan contoh sistem informasi yang ada di
beberapa situs yang mungkin pernah saya dan anda kunjungi.
Masih banyak lagi contoh sistem informasi
yang bekerja di situs-situs yang biasa kita kunjungi. Baik itu jejaring sosial,
maupun situs berita online. Itu semua disusun sedemikian menggunakan kodingan
logika yang tidak sedikit. Saya berkata demikian karena sudah mencoba untuk
membuatnya, dan belum berhasil. Hehe
Kemudian saya menjadi miris
ketika banyak orang dengan enaknya membagikan berbagai informasi di sosial
media tanpa mempertimbangkan baik dan buruknya dampak yang ditimbulkan dari
informasi tersebut. Padahal tubuh kita adalah satu sistem maha sempurna yang
pernah diciptakan. Sayangnya kebanyakan dari kita masih belum bisa
menyinkronkan itu semua. Antara jempol, akal, dan hati belum terjalin kerja
sama yang padu.
Itu baru satu kasus. Belum lagi
kalau kita mempunyai beberapa grup di media chatting seperti BBM, Telegram, Line, Whatsapp, dan lain
sebagainya. Kita selalu disuguhkan dengan informasi dengan sumber yang sama Dari Grup Sebelah. Harusnya para sineas
kita juga membuat film yang serupa dengan Cek
Toko Sebelah dengan Judul Dari Grup
Sebelah. Isinya membahas kelakuan para oknum anggota grup yang ingin
terlihat lebih pintar hanya dengan membagikan beberapa informasi tanpa memikirkan
kebutuhan informasi bagi para pembaca dari grup sebelah dan sebelahnya.
Kemudian biar postingan ini
dikasih berkah, kita kutip sebuah hadits yang kasih peringatan kita buat menginstal
sistem informasi di seluruh indera tubuh kita.
كَفَى بِالْمَرْءِ كَذِبًا أَنْ يُحَدِّثَ بِكُلِّ مَا سَمِعَ
“Cukup seseorang dikatakan
dusta, jika ia menceritakan segala apa yang ia dengar.” (HR. Muslim no. 5).
Karena bagaimanapun juga kita
hidup bermasyarakat, berdampingan dengan orang lain. Dan tidak semua orang yang
hidup berinteraksi dengan kita nyaman dengan informasi yang kita sampaikan. Kalau
memang isinya tepercaya dan berupa kebenaran, kita tidak melakukan kesalahan
dalam penyampaiannya. Namun apabila yang terjadi adalah sebaliknya. Informasi yang
disampaikan tidak jelas, terus juga malah menimbulkan multi tafsir dan masalah
baru, lebih baik kita tunda dulu sampai kebenaran informasinya jelas dan layak
untuk kita bagikan kepada rekan kita di sosial media, di grup sebelah dan
sebelahnya.
Dan kudu hati-hati juga nih. Sekarang
rezim pemerintah kita udah makin mirip zaman dulu. Yang main tangkap
orang-orang yang sembarangan berpendapat. Apalagi menyinggung pemerintah. Kita main
cerdas saja ya. Kecewa boleh, marah boleh, tapi cara penyampaiannya itu yang
kita atur. Kita benerin susunan kalimatnya. Kali aja kita diundang jadi bintang
tamu di Hitam Putih atau di Ini Talkshow gara-gara postingan
inspiratif kita.
Oh iya semoga kita juga dijauhkan
dari niat kita membagikan informasi tersebut hanya sekedar mencari Iike dan
pujian semata dari kawan dunia maya. Jangan tertipu saudara-saudara. Karena tak
semuanya yang kasih jempol itu baca postingan kita. Bisa jadi mereka cuma secret
admirer yang udah 5 tahun gak ketemu. Bisa jadi kasian liat foto profil kita. Bisa
jadi salah sentuh, karena jempolnya lebih besar dari layar smartphonenya. Segala
kemungkinan terburuk kita harus pikirkan masak-masak. Jangan cepat bahagia
karena jempol di postingan anda.
Terakhir saya hanya ingin
menambahkan bahwa idola saya nabi Muhammad SAW, orang yang tidak pernah kuliah
di jurusan sistem informasi, tidak bisa membaca dan menulis, namun beliau sudah
memberikan peringatan di masa hidupnya. Begini isinya : “Andaikan
kalian tahu apa yang aku ketahui tentu kalian akan kurang bisa tertawa, banyak
menangis, keluar menuju berbagai jalan (untuk mencari perlindungan kepada
Allah) dan tidak akan tenang di atas tempat tidur”. (HR. Bukhari, al-Hakim
dan ath-Thabrani).
Nabi Muhammad itu diberikan
kelebihan untuk mendapatkan segala macam informasi langsung dari langit melalui
malaikat Jibril. Dan kita tidak pernah tahu informasi apa saja yang diterimanya
kecuali apa yang disampaikannya kepada kita melalui para sahabat-sahabatnya. Pastinya
lebih banyak lagi informasi yang didapatkan oleh idola saya tersebut. Tapi, apa
yang dilakukan sang nabi? Dia hanya menyampaikan semua yang Allah perintahkan. Tidak
ada yang dilebihkan dan dikurangi. Lah kita? Berapa banyak sih yang kita tahu. Waduh
malu sendiri jadinya saya. Mohon maaf nih kalau selama ini saya suka membagikan
informasi hanya mencari like, hanya minta pujian, dan sumber informasinya juga
belum jelas..
Curhatan mahasiswa sistem
informasi yang miris melihat informasi yang berseliweran dam negeri.
0 komentar:
Posting Komentar